Minggu, 25 Januari 2015

Makalah Tentang Pers yang Bebas Bertanggungjawab




BAB I
PENDAHULUAN

        I.            Latar Belakang Masalah
Kedudukan pers umumnya dan pers Indonesia khusunya merupakan sarana sosialisasi (per excellentium) dimana semua jenis pesan yang pada awalnya merupakan milik pribadi telah disosialisasikan menjadi milik umum ketika pesan berpindah ke media massa/pers,sehingga menjadi forum publik.
Dilema yang dihadapi pers Indonesia antara lain, dari segi historis (sejarah) pers adalah alat perjuangan nasional melawan penjajah sehingga apakah pada masa pemerintahan kini sikap mengkritik masih dominan, ataukah mengambil sikap melaksanakan fungsi secara esensial pers itu sendiri.

     II.   Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah :
a.    Pengertian Pengertian PERS yang Bebas dan Bertanggung Jawab
b. Hakikat Pers Umumnya Dan Pers Di Indonesia
c.       Pengaruh Sistem Ideologi Terhadap Sistem Pers
d.      Pendekatan Paradigma Ilmu-Ilmu Sosial

III.       TUJUAN
a.       Untuk mengetahui arti pentingnya pers di zaman sekarang
b.      Untuk menambah wawasan pembaca mengenai pers yang bebas dan bertanggung jawab
c.       Sebagai wadah pembelajaran bagi pembaca
d.      Sebagai tolak ukur kita untuk memahami mengenai pers yang bebas dan bertanggung jawab
e.       Untuk memenuhi tugas





BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian PERS yang Bebas dan Bertanggung Jawab
Kebebasan pers (bahasa Inggris: freedom of the press) adalah hak yang diberikan oleh konstitusional atau perlindungan hukum yang berkaitan dengan media dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti menyebar luaskan, pencetakan dan penerbitkan surat kabar, majalah, buku atau dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau perlakuan sensor dari pemerintah
            Pers yang bebas dan bertanggung jawab merupakan konsep yang didambakan dalam pertumbuhan pers di Indonesia . Pers yang bebas dan merdeka di sini bukan bebas yang sebebas-bebasnya. Bebas dan merdeka dapat diartikan terbebas dari segala tekanan, paksaan atau penindasan dari pihak manapun termasuk pemerintah negara atau pihak-pihak tertentu. Dengan demikian, pers dapat bebas dan berekspresi tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun tetapi tidak mengabaikan etika, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, serta memegang teguh kode etik jurnalistik sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

2.                   Hakikat Pers Umumnya Dan Pers Di Indonesia
Sejarah intelektual menyepakati suatu pendapat yang dimaksudkan dengan pers menurut Mott (1969) adalah: variasi media yang dikelompokan atas lima: (1) newspaper (surat kabar); (2) general magazine and review (majalah umum dan laporan); (3) class, trade, and proffesionals journals (jurnal untuk satu kelompok masyarakat tertentu, profesi tertentu, kepentingan perdagangan; (4) news magazine digest (majalah berita, dan majalah telaahan); (5) radio dan televisi.Dari kelima pengelompokan itu penulis menganalisis pers dalam artian pers cetak untuk umum (surat kabar dan majalah).
            Secara teoritik peranan pers pada umumnya menggambarkan fungsi utama dari publisistik sebagaimana diungkapkan Susanto (1977) yaitu: (1) memberikan penerangan (informasi); (2) mendidik; (3) menghibur; (4) mempengaruhi.Begitu luas jangkauan peranan pers di tengah-tengah masyarakat serta pemerintah maka menurut Fischer (1968) bahwa pers dapat menciptakan pengaruh timbal balik antara pers, masyarakat, pemerintah. Maka pers sebagai media komunikasi massa memiliki aspek lain yaitu “ubiquitous” (serba hadir) dan serba makna.
Mengapa ada sifat pers seperti itu? Arifin (1986) mengemukakan bahwa sifat serba hadir berarti peranan pers itu ada dimana saja, kapan saja, pada suasana dan konteks apapun; sedangkan sifat serba makna berarti komunikasi secara operasional dapat berarti jamak (terlihat dalam pengkajian definisinya antara lain dapat berarti, proses, peristiwa, ilmu, kiat, dipahami, hubungan/saling berhubungan, saling pengertian, dan pesan).
Justru itulah maka mempelajari pers dari segi sejarah intelektual sama dengan mempelajari perkembangan kesadaran masyarakat. Karena pers dapat merupakan cermin yang memantulkan lukisan masyarakat dengan segala dinamikanya, bahkan dapat menghidangkan filsafat yang memberi landasan paradigma tentang apa yang sedang terjadi. Akibatnya kita tidak perlu merasa heran bahwa warna isi pers itu bervariasi tentang semua bidang kehidupan manusia. Sampai disini benarlah ungkapan Mc.Luhan bahwa, media massa umumnya bertindak sebagai the extension of man(pernyataan keberadaan manusia) dalam wujud pembawaan kodratnya misalnya dalam hasrat menyatakan diri, berdialog, menyerap apa yang dilihat dan didiengarnya dan bersatu, bergaul dengan lingkungan dan dengan proses itu pers menyatakan dan mengembangkan perikehidupan bermasyarakat. Kalau ini dikehendaki maka tanpa jaminan kebebasan dan keleluasaan dalam memilih, mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi yang diperolehnya dari penguasa/pemerintah maka pers sulit bertanggung jawab karena pers sendiri tidak bebas bertindak.
            Dalam merealisasikan kebebasan itu tentu ditempuh berbagai cara yang sesuai dengan konstitusi dan sistem hukum nasional, disinilah fungsi regulasi dan pemerintah dimunculkan.
Menurut Bridge (1983) bahwa, satu hal yang pasti, komunikasi menjadi demikian pentingnya di negara yang sistem medianya juga dimiliki oleh swasta, sehingga negara membuat pengaturan yang mengikat. Dan kalau terjadi kontrol pemerintah maka apa yang harus dipertahankan pers?
Maka Rauel Barlow seraya mengutip pendapat Alexander Hamilton dalam Mott (1969) bahwa, kebebasan pers itu sebenarnya terdiri dari pernyataan pikiran-pikiranku dalam menyebarluaskan kebenaran, dari dorongan yang murni demi kepentingan keadilan yang dicita-citakan, walaupun harus mencela pemerintah maupun pribadi para pemimpinnya sekalipun. Sehingga sikap pers harus melawan dengan mempertahankan keberadaannya secara esensial.
Permasalah pers pada umumnya sebagaimana dilukiskan di atas terjadi pula di Indonesia, hanya tentunya dipengaruhi kuat oleh warna ideologi negaranya Pancasila.
Dalam UU Pokok Pers Nomor 21 Tahun 1982, pers diartikan sebagai suatu lembaga kemasyarakatan yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Yang menarik adalah perubahan beberapa terminologi. Misalnya perkataan revolusi (sebelum dalam UU Nomor 11 Tahun 1966) diganti dengan perjuangan nasional. Pancasila, pembangunan. Dua kata terakhir ini dalam tiga dekade terakhir menyebarluas sebagai konsep kunci, bukan saja oleh pers tetapi dalam kehidupan masyarakat. Dan semua kekuatan masyarakat (termasuk pers) diarahkan untuk senantiasa mengamankannya, ini membuktikan bahwa ikatan keberadaan pers sangat kuat ditentukan oleh mati hidupnya suatu ideologi maupun pengalaman ideologi (pembangunan sebagai pengamalan ideologi).
Demikian pula, misalnya pers Pancasila sebagai suatu paradigma, pers Indonesia merupakan kelanjutan perubahan dan perkembangan gagasan intelektual masa lalu yang masih relevan untuk terus dikaji secara intelektual. Itulah sebabnya maka pertanyaan mengenai apa, mengapa, bagaimana seharusnya pers Pancasila jaul lebih penting secara akademik yang merangsang kita untuk mencari rumusan yang pas.
3.                  PENGARUH SISTEM IDEOLOGI TERHADAP SISTEM PERS
            Mott (1969) membagi sistem pers (dalam hubungannya dengan pemerintah) atas dua macam. Pertama, kelompok yang mempunyai kemungkinan mengkritik dan mencela pemerintah (pers bebas) (1) pers semi bebas; (2) pers sistem komunis Soviyet; (3) dan sistem fasis (contohnya dibawah Hitler dan Mussolini). Kedua, terdiri dari tipe pers yang berpegang teguh pada prinsipnya (fungsinya) dengan tekanan pada opini, dan pers yang menekankan pada informasi dari berita/news. Kemudian yang bertipe fungsi opini adalah yang tertua karena dimanfaatkan secara sepihak oleh pemerintah, dan tipe yang menekankan pada news banyak dianut di negara kapitalis/liberal.
            Kedua kelompok ini menurut (Wright, 1986); (Effendy, 1986); dan (Wilson, 1989), secara tepat membagi dalam empat kategori, yaitu (1) pers bersistem komunis Soviyet; (2) liberal; (3) otoriter; (4) tanggung jawab sosial.
Isi ringkasan keempat sistem pers itu adalah sebagai berikut:
1. Sistem otoriter mengajarkan bahwa baik media pemerintah maupun swasta tergantung pada pemerintah. Pengekangan dilakukan melalui berbagai metode, misalnya prosedur-prosedur izin, sensor yang keras;
2. Sistem liberal, mengajarkan bahwa kebebasan media tanpa batas kontrol dari pemerintah;
3. Teori komunis Soviyet, mengajarkan peranan pers (radio, televisi, dan film) harus memperoleh mandat penuh dari partai komunis/pemerintah karena fasilitas itu harus digunakan untuk propaganda partai tentang manfestonya;
4. Teori tanggung jawab sosial, mengajarkan tanggung jawab moral dan sosial orang ataupun lembaga-lembaga yang menjalankan media massa. Diantara tanggung jawab ini termasuk kewajiban memberikan informasi dan diskusi terhadap publik tentang masalah-masalah sosial yang penting dan menghindari aktivitas-aktivitas yang merugikan masyarakat.
            Bagaimana sistem pers di Indonesia? Ini lah pertanyaan mendasar dari kajian ini. Kaitan pers Indonesia dengan sejarah sosial politik yang membentuknya sangatlah erat.
Arifin (1988) berpendapat bahwa: pers Indonesia/pers nasional yang sekaligus membedakannya dengan pers Cina maupun pers Belanda, yaitu adanya konsep perjuangan dan kerakyatan. Karakteristik pers perjuangan nampak pada orientasinya pada nasionalisme, kemerdekaan dan kerakyatan, tidak komersial. Dengan kata lain, pers lebih mengutamakan aspek politik dan ideologis daripada aspek bisnisnya. Dan ini dibuktikan dengan definisi keberadaannya dalam UU Pokok Pers seperti yang diuraikan diatas.
            Di sisi lainkonsep rakyat/kerakyatan yang mendominasi alam pikiran tokoh-tokoh pers dan pimpinan nasional terlihat dengan jelas antara lain pada nama motto dari surat kabar, misalnya nama Pikiran Rakyat, Pedoman Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Duta Masyarakat, Panji Masyarakat. Pergeseran-pergeseran kata-kata kunci dalam UU tersebut sebenarnya merupakan obyek kajian intelektual sendiri yang menarik untuk dikaji.
Lalu bagaimana posisi pers Indonesia sekarang ini? Apakah tetap mewakili aspirasi rakyat dan terus menerus mengkritik pemerintah secara berlebihan ataupun tetap hanya menjadi perpanjangan tangan pemerintah?
            Kleden (1989) mengungkap bahwa setelah fase perjuangan selesai pers Indonesia memasuki era pers pembangunan. Pers pembangunan (untuk menerangkan pendapat Oetama) mempunyai tiga yugas utama, yaitu memberikan informasi tentang pembangunan, melakukan interpretasi terhadap informasi yang diberikan, dan selanjutnya mendukung informasi dan interpretasi itu dengan tulisan yang bersifat promosi supaya informasi tersebut diterima dan dijalankan secara operasional.
            Dalam hal ini, maka pers pembangunan memperlihatkan beberapa perubahan yang menarik. Pertama, dibandingkan dengan pers perjuangan yang lebih memusatkan perhatian pada masalah sosial politik, maka pers pembangunan memperluas perhatiannya juga ke bidang sosial ekonomi. Kedua, jika pers perjuangan sangat menekankan segi kontrol, maka pers pembangunan memberi perhatian besar kepada segi promosi dan persuasi. Ketiga, Jika dalam perannya yang konvensional pers mempertahankan suatu jarak dengan pihak eksekutif agar dapat mengawasinya, maka dalam pers pembangunan hubungan pers dengan eksekutif tampaknya lebih dekat karena sama-sama berkepentingan terhadap gagasan pembangunan dan pelaksanaannnya. Dalam kasus Indonesia muncul kemudian gagasan bahwa pers tidak lagi cukup hanya berperan sebagai kritikus pemerintah, tetapi juga harus menjadi mitra pemerintah.
            Kleden (1989) juga melanjutkan bahwa, pada titik inilah terlihat bahwa pers Indonesia mencoba menempuh suatu via media (jalan tengah) antara pers yang liberal dengan pers yang hidup di negara-negara totaliter. Jika di negara-negara liberal pers menjadi “watch-dog” terhadap pemerintah, dan jika di negara-negara totaliter pers menjadi perpanjangan tangan pemerintah, maka pers Indonesia berusaha untuk menjadi mata pemerintah dengan tetap mempertahankan fungsi kontrol sosialnya.
            Oleh karenanya, kita harus melakukan eksperimen yang terus menerus terhadap suatu sistem pers Indonesia yang ideal yakni sistem pers Pancasila yang paling tidak memiliki ciri khas tersendiri dan bukan gabungan elaktik antara unsur-unsur yang baik dari dua sistem yang telah disebutkan itu. Ini juga berarti bahwa pers Pancasila selain merupakan sebuah eksperimen ideologis (yaitu bagaimana menerjemahkan ideologi Pancasila dalam kehidupan pers), sebetulnya sekaligus eksperimen sosial-budaya (yaitu bagaimana menerapkan asas-asas pers umpamanya ke dalam sistem sosial dan sistem budaya masyarakat Indonesia).
            Apabila ciri ini dipahami dan terus menerus dikaji maka terbinalah hubungan pers dengan pemerintah, pers dengan rakyat dalam mempertahankan tatanan ideologi Pancasila. Benarlah menurut Oetama (1989) bahwa hubungan pers dengan pemerintah dalam sistem demokrasi Indonesia dewasa ini buknlah tunduk, tidak juga bermusuhan, tetapi sering disebut “partnership”, interaksi postif dan oleh PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) di Menado diusulkan untuk diubah menjadi interaksi konstruktif.
Adakah sumbangan ilmu-ilmu sosial khususnya komunikasi dalam dilematis peranan pers yang bebas dan bertanggung jawab seperti digambarkan tersebut?

4. PENDEKATAN PARADIGMA ILMU-ILMU SOSIAL
Menarik bahwa suatu pemikiran sosial yang dianut dan diterima secara luas tidak selalu yang paling unggul dan benar. Sebaliknya, tidak setiap pemikiran yang seakan dilupakan orang, dengan sendirinya kurang unggul atau tidak banyak mengandung kebenaran. Yang dapat dipastikan adalah bahwa gagasan yang diterima luas adalah yang paling siap memenuhi suatu kebutuhan sosial. Pada artian inilah terjadi konflik antara epistemologi pengetahuan berdasarkan ukuran-ukuran rasional; sedangkan yang lain ingin menyelidiki asal usul sosial dan pengaruh sosial dari sebuah sistem pengetahuan, di mana objektivitas dianggap tercapai bila semua prasangka sosial yang ada dalam sebuah paham sudah dieliminasikan.



BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
            Pers yang bebas dan merdeka di sini bukan bebas yang sebebas-bebasnya. Bebas dan merdeka dapat diartikan terbebas dari segala tekanan, paksaan atau penindasan dari pihak manapun termasuk pemerintah negara atau pihak-pihak tertentu. Dengan demikian, pers dapat bebas dan berekspresi tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun tetapi tidak mengabaikan etika, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, serta memegang teguh kode etik jurnalistik sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
            Kedudukan pers umumnya dan pers Indonesia khusunya merupakan sarana sosialisasi (per excellentium) dimana semua jenis pesan yang pada awalnya merupakan milik pribadi telah disosialisasikan menjadi milik umum ketika pesan berpindah ke media massa/pers, sehingga menjadi forum publik.
                        Pengaruh penerapan sistem pers di dunia, ikut memberi warna (termasuk Indonesia menjadi dilematis). Ada empat teori tentang sistem pers, (1) sistem otoriter; (2) sistem liberal; (3) sistem komunis Soviyet; (4) sistem tanggung jawab sosial. Pers Indonesia nampaknya mengambil jalan tengah yang telah menggabungkan secara efektif unsur-unsur pasitif dari sistem otoriter dengan sistem liberal, yang dalam pelaksanaannya mengambil nama “tanggung jawab sosial (social responsibility) sebagai pers yang bebas dan bertanggung jawab”.
            Pendekatan paradigma ilmu-ilmu sosial dengan empat teori, yaitu (1) teori ilmu pengetahuan sosial; (2) teori normatif; (3) teori normatif-praktis; (4) teori common sense. Telah memberikan masukan dalam memecahkan dilema pers Indonesia sebagai suatu eksperimen ideologis maupun eksperimen sosial udaya. Diharapkan model ini akan meningkatkan tanggung jawab pers Indonesia dalam fungsi-fungsi, dan juga ikut meletakan peranan lain dari sistem sebaran informasinya untuk legitimasi nilai, kontrol sosial, dan rekayasa sosial.

2. Saran
Pers di indonesia hendaknya menjadi pers yang dapat bekerja sebagai pemberi informasi yang baik. Sehingga nantinya informasi yang didapatkan oleh masyarakat adalah informasi yang bermutu. Kebebasan yang didapatkan oleh pers seharusna bisa menunjang kerja pers, sehinnga informasi yang dikeluarkan oleh pers dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
























DAFTAR PUSTAKA

Senin, 01 September 2014

PERAWATAN PC SECARA HARDWARE DAN SOFTWARE

     A.   Perawatan PC secara Hardware dan Software
                                 
Sebenarnya ada beberapa hal mendasar yang sering kita lupakan kaitannya dengan cara merawat komputer atau tips perawatan komputer atau PC, yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada komputer.
Dari segi hardware :

1. Debu dan kotoran lain yang menempel pada perangkat di dalam CPU maupun Monitor. Khususnya pada komputer (PC) yang ditempatkan di ruang terbuka. Konsentrasi debu tinggi akan menyebabkan koneksi pada soket peripheral terganggu. Selain itu pada saat musim penghujan atau suhu lembab debu akan menyerap uap air dan bersifat seperti konduktor yang dapat menghubung singkat (konsleting).

Selain itu juga mengakibatkan lapisan isolator pada PCB terkelupas sehingga menyebabkan korosi pada jalur tembaga. Kalau ini terjadi, maka perawatan komputer akan lebih sulit karena tidak ada cara lagi selain mengganti peripheral Apabila terjadi korosi pada soket-soketnya gunakan contact cleaner/degreaser cleaner untuk membersihkannya. jangan gunakan kuas untuk membersihkan soket2.


2.Sistem Pendingin.
Pada dasarnya hampir seluruh sistem pendingin yang disertakan bersama paket pembelian processor (pendingin default) sudah mencukupi kebutuhan proses pendinginan processor. Namun jika anda pengguna antusias atau sering menggunkan komputer dengan kinerja tinggi, ada baiknya untuk menambah sitem pendingin dengan yang lebih baik.

3.Pemasangan peripheral yang kurang pas atau kurang kokoh.
Biasanya ini sering terjadi pada PC rakitan lokal. Sering cara pemasangan Motherboard atau peripheral lainnya dengan sekrup yang tidak lengkap atau kurang kencang. Ini yang sering terlewatkan dalam cara merawat atau tips perawatan komputer.

4. Kondisi Power Supply. Ini sering lolos perhatian saat kita merawat komputer. Pada pemakaian yang sudah lama, kebanyakan power suply akan mengalami retak-retak pada solderan komponennya.

5. Kapasitas Daya Power Supply yang kurang memadai

6.Suhu ruangan.
Suhu ruangan (ambient) ideal untuk PC adalah sekitar 19o C

7.Listrik yang tidak stabil.
Hal ini akan menyebabkan komputer mati secara mendadak tanpa proses Shutdown. Selalu monitoring kondisi listrik di rumah anda, jika berada pada daerah yang sering terjadi pemadaman listrik (kebanyakan luar jawa) harap menggunakan UPS untuk mengantisipasinya.

*Gunakan Stavolt dan UPS (jika diperlukan)
* Gunakan powersupply berkualitas (pure)



Kedua dilihat dari sudut Software :

1. Tidak sesuainya OS, Aplikasi dan volume data dengan spesifikasi Komputer yang digunakan.
2. Sering menggunakan komputer untuk game-game Yang Memerlukan PerForma yang tinngi Menjalankan game pada PC akan banyak menghasilkan space-space Fragment dan file-file temporary yang memperlambat kinerja komputer
3. Virus. Adanya virus dapat menyebabkan lambatnya akses pada komputer dan rusaknya system atau data. Bahkan dalam kondisi ekstrim dapat menyebabkan komputer macet/hang. Kalau sudah macet tidak ada cara lain selain menekan tombol Restart pada CPU. Apabila ini sering terjadi otomatis CPU sering mati tanpa proses ShutDown yang berarti akan memperpendek umur komputer khususnya Harddisk. Biasanya virus ditularkan melalui Flashdisk dan Internet bagi PC yang sering terkoneksi Internet. Selain itu tips pemilihan anti virus yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi kinerja komputer.

Dengan mengetahui hal-hal di atas maka untuk mengantisipasinya perlu dilakukan cara merawat komputer atau tips perawatan komputer atau PC secara total sebagai berikut :

1. Bersihkan debu yang menempel pada motherboard dan peripheral lain di bagian dalam CPU dengan kuas cat ukuran sedang dan kecil untuk sudut dan celah-celah yang sempit. Lakukan juga pada Power Suply dengan cara membuka casing/box power suply terlebih dahulu dan perhatikan solderan-solderannya apakah perlu dilakukan penyolderan ulang….

2. Gunakan udara bertekanan tinggi (kompressor) supaya peripheral benar-benar bersih dari debu. Atau cukup dengan Hair Dryer (pengering rambut). Tapi ingat atur pada suhu rendah supaya peripheral tidak meleleh

3. Lepas dan pasang kembali soket-soket peripheral. Hal ini untuk menjamin koneksi yang sempurna pada konektor-konektor periphera cukup sekali saja setiap perawatan PC.

4. Ingat, Jangan menggunakan cairan Contact Cleaner dalam membersihan soket-soket konektor peripheral karena cara tersebut salah besar. Cairan Contact Cleaner sulit sekali (sangat lama) kering dan justru membuat debu mudah menempel.

5. Perhatikan cara pemasangan Motherboard dan peripheral lainnya apakah ada skrup yang masih kurang atau kendor. Lengkapi dan kencangkan skrup-skrup tersebut

6. Sesuaikan OS dan Aplikasi dengan spesifikasi komputer dan jangan menyimpan data terlalu besar pada Harddisk. ini akan memperberat kinerja PC

7. Buatlah partisi Harddisk yang proporsional. Misal Harddisk 80GB dengan Space Used C tidak lebih dari 5GB akan lebih baik kalau kita buat 3 partisi dengan 10GB untuk C, 35GB untuk D dan 35GB untuk E. Dengan demikin akses untuk System dan loading data akan lebih cepat….

8. Jangan gunakan PC untuk game-game berat kecuali kalau memang komputer Anda dirancang untuk Game.
 

9. Gunakan Antivirus yang sesuai dan selalu Update, kalau perlu tiap hari Update… saya paling suka pakai Avira profesional 9.0 yang gratis…. yang penting Update paling tidak tiap 5 hari… Dengan adanya antivirus yang selalu update akan meringankan cara merawat komputer atau tips perawatan komputer atau PC kita.

10. Gunakan stavolt yang berkualitas. Banyak sekali stavolt murah dan murahan yang hanya bisa mengantisipasi perubahan tegangan PLN yang sempit. Biasanya stavolt seperti ini meski secara fisik ukurannya standar tapi sangat ringan dan tidak meyakinkan. Saya cenderung memilih stavolt dengan Servo Motor karena memiliki stabilisasi yang bagus. Namun ada juga Stavolt sistem Relay yang bagus tapi sekarang Sepertinya sangat sulit diperoleh

11. Gunakan Pendingin Ruangan untuk PC atau kalau tidak memungkinkan bisa dikompensasi dengan cara pemasangan Sirip Pendingin dan Coolling Fan Ekstra apabila suhu processor dirasa terlalu tinggi diatas 36 derajat Celcius. Khususnya ini terjadi pada komputer-komputer jadul
 

12. Pada waktu-waktu tertentu lakukanlah Defragment Harddisk untuk menata ulang urutan file-file agar kinerja komputer lebih ringan. Tetapi jangan terlalu sering..!!

13. Lakukan Instalasi ulang OS dan Aplikasi apabila dirasa perlu. Instalasi ulang secara menyeluruh sekali dalam 1 thn rasanya tidak berlebihan untuk penyegaran seluruh system… apalagi kalau kita menginginkan upgrade system. (misal dari XP-SP1 ke XP-SP2 atau XP-SP3)

14. Lakukan penghapusan atau Remove data atau Aplikasi yang sekiranya tidak efektif (tidak pernah digunakan)…

15. Sering-seringlah membersihkan Temporary file, Prefetch file, file-file Chokies dan file-file sampah di Recycle Bin.

16. Selalu lakukan Backup pada data-data yang dirasa penting Anda bisa mengcopynya pada CD… hal ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terkena serangan virus atau terjadi kerusakan fatal pada Harddisk

17. Usahakan listrik Anda tidak drop/mati selama komputer bekerja. Kalau perlu naikkan daya listrik rumah Anda atau lebih baik lagi kalau Anda lengkapi dengan UPS sehingga apabila listrik mati mendadak masih ada waktu untuk menyimpan data dan Shutdown komputer

18. Jangan terlalu lama membiarkan komputer Anda tidak terpakai (tidak pernah dihidupkan sama sekali dalam waktu lama). Paling tidak minimal setiap hari komputer dihidupkan sekitar 1 s/d 2 jam. Hal ini untuk menghangatkan bagian dalam CPU supaya bebas dari kelembaban udara.

19. Hindarkan komputer Anda dari goncangan, getaran dan hentakan apalagi saat komputer menyala, hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan fatal pada Harddisk

20. Jangan segan-segan memanggil teknisi komputer untuk melakukan perawatan pada komputer Anda, apabila Anda merasa tidak mampu melakukannya…

Langkah-langkah Cara Merawat Komputer atau Tips Perawatan Komputer atau PC di atas dapat dilakukan secara berkala sesuai kondisi komputer dan lingkungannya. Biasanya komputer yang segera memerlukan perawatan memiliki gejala-gejala seperti akses yang mulai melambat, sering macet/hang, sering scaning Drive C setiap saat komputer dihidupkan, blue screen memory, bobolnya Antivirus, Aplikasi yang sering error atau tidak berjalan sesuai fungsinya, dan hal-hal lain yang mengakibatkan pengguna mulai merasa tidak nyaman dengan kinerja komputernya.

1. Langkah-langkah membersihkan File Prefetch :

Masuk Explorer – Masuk C:/Windows/Prefetch – Select All (Ctrl-A) – Dell

2. Langkah-langkah membersihkan File Temporary :

Masuk Explorer – Masuk C:/Windows/Temp – Select All (Ctrl-A) – Dell

Setelah kedua langkah di atas jangan lupa bersihkan file2 sampah di Recycle Bin dengan cara Klik kanan Recycle Bin – Klik Empty Recycle Bin – Klik Yes…

3. Sedangkan untuk membersihkan file-file Chokies :

Anda dapat menggunakan Software CCleaner.

File2 Chokies akan muncul setiap kita koneksi ke internet… Semakin kita sering koneksi ke internet… baik itu browsing, download atau upload maka semakin banyak file2 Chokiesnya… Kalau Anda setiap hari koneksi ke internet, bersihkan file2 Chokies paling tidak sekali atau dua kali seminggu…


B. Merawat Komputer dari Dalam (software) & Luar (hardware)

Sebenernya ngrawat sebuah komputer bisa dibilang susah-susah gampang. Susah bagi orang yang gagap teknologi (gaptek) kayak yang baca dan gampang bagi orang yang sering membaca Buku atau artikel-artikel yang ada banyak di internet.

Merawat sebuah komputer sebenernya mudah ada 2 hal yang harus diperhatikan :
1.    Perawatan dari Luar (Hardware)
2.    Perawatan dari Dalam (Software)
3.    Perawatan dari luar  (Hardware)
4.    Bersihkan motherboard dan peripheral yang lain secara berkala

Setidaknya enam bulan sekali hal ini harus dilakukan. Buka casingnya terlebih dahulu kemudian bersihkan motherboard dan periferal lain (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner) dengan sikat halus. Pada saat komputer tidak digunakan tutuplah komputer (monitor, CPU, keyboard/mouse) dengan cover sehingga debu tidak mudah masuk ke dalam komputer.
b. Pakailah STAVOLT or UPS
Pakailah UPS untuk mengantisipasi listrik mati secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan kerusakan pada harddisk. Kalau terpaksa tidak ada UPS, pakailah Stavolt untuk mengantisipasi naik turunnya tegangan listrik.

c. Vetilasi yang cukup
Tempatkan monitor maupun CPU sedemikian rupa sehingga ventilasi udara dari dan ke monitor / CPU cukup lancar. Ventilasi yang kurang baik akan menyebabkan panas berlebihan sehingga komponen/rangkaian elektronik di dalamnya akan menjadi cepat panas sehingga dapat memperpendek umur komponen tersebut. Oleh karena itu usahakan jarak antara monitor/CPU dengan dinding/tembok minimal 30 cm. Kalau perlu pasang AC di dalam CPU.

d. Jangan pernah sekali – sekali meletakan barang yang memiliki medan magnet dekat komputer
Hal ini akan mengakibatkan warna monitor akan menjadi tidak rata atau belang – belang karena pengaruh medan magnet yang ada pada barang tersebut.
1. Perawatan dari dalam
 
2. Deffrag harddisk secara berkala

Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file – file harddisk berdasarkan jenis file/data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah proses read/write sehingga beban kerja akan lebih ringan yang akhirnya dapat memperpanjang umur harddisk..

Caranya klik menu Start > Program > Accesories > System Tool > Disk Defragmenter. Saat menjalankan fungsi ini tidak boleh ada program lain yang berjalan termasuk screensaver karena akan mengacaukan fungsi defrag ini.

2. Aktifkan screen saver
Selain bersifat estetis, screensaver mempunyai fungsi lain yang penting. Monitor CRT juga televisi menggunakan fosfor untuk menampilkan gambar. Kalau monitor menampilkan gambar yang sama untuk beberapa saat, maka ada fosfor yang menyala terus menerus. Hal ini dapat mengakibatkan monitor bermasalah yaitu gambar menjadi redup atau kurang jelas. Lain halnya jika monitor Anda adalah LCD, LED yang sudah dilengkapi dengan energy saving, maka screensaver tidak terlalu dibutuhkan lagi.
Cara+ mengaktifkan screensaver dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya klik Start > Control Panel > Display > klik tab screensaver, kemudian pilih sesuai selera Anda.




3. Tutup program yang tidak berguna
Nah  ini yang paling sering anak-anak Lakukan jika udah pake komputer main tinggal aja nggak ditutup lagi programnya. setiap program yang diload atau dijalankan membutuhkan memori (RAM) sehingga semakin banyak program yang dijalankan semakin banyak memori yang tersita. Hal ini selain dapat menyebabkan komputer berjalan lambat (lelet) juga beban kerja menjadi lebih berat yang akhirnya dapat memperpendek umur komponen atau komputer.

4. Install program anti virus (bagi yang g pake OS LINUX)
Untuk dapat mengenali virus/trojan- trojan baru sebaiknya update program antivirus secara berkala. Virus yang terlanjur menyebar di komputer dapat membuat Anda menginstall ulang komputer. Hal ini selain membutuhkan biaya juga akan menyebabkan harddisk Anda akan lebih cepat rusak dibanding apabila tidak sering diinstall ulang.

5. Bersihkan recycle bin secara teratur
Sebenarnya file/folder yang kita hapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin. Hal ini dimaksudkan agar apabila suatu saat Anda masih membutuhkannya dapat mengembalikan lagi. Recycle Bin yang sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk yang dapat menyebabkan pembacaan harddisk jadi lelet.

Caranya jalankan Windows Explorer > klik Recycle Bin > klik File > klik Empty Recyle Bin. Atau Anda dapat menjalankan fungsi Disk Cleanup
Caranya Klik Start > Program > Accessories > System Tool > Disk Cleanup > kemudian pilih drive yang mau dibersihkan > setelah itu centangilah opsi Recycle Bin kalau perlu centangi juga yang lain (seperti temporary file, temporary internet file), setelah klik OK.

6. Uninstall program yang nggak kepake
Nah yang ini buat para downloader – downloader yang sering pake komputer buat barang percobaan software yang baru didownload. Ruang harddisk yang terlalu banyak tersita akan memperlambat proses read/write harddisk sehingga beban kerjanya akan lebih berat sehingga harddisk akan cepat rusak.


semoga bermanfaat......